Media Pembelajaran Yang Diterapkan Pada Kondisi Pasca Bencana Alam maupun Konflik

Hampir seluruh wilayah di Indonesia, sesuai dengan kondisi geografisnya, termasuk  daerah yang awan dengan bencana alam, kondisi darurat pasca bencana biasanya berlangsung dalam waktu  lama. Anak-anak adalah salah satu kelompok rentan yang paling beresiko terkena bencana, banyak anak-anak yang menjadi korban, baik luka-luka maupun meninggal. Bencana juga sering menimbulkan dampak berkepanjangan bagi anak-anak, hancurnya infrastruktur pendidikan akibat bencana vulkanik Merapi di Yogyakarta September 2010, misalnya, telah menyebabkan ribuan anak sekolah kehilangan kesempatan mendapatkan pendidikan dalam jangka waktu cukup panjang.

Selain itu bencana juga meninggalkan trauma yang sangat berat bagi ribuan anak-anak disekitar bencana vulkanik Merapi. Dengan kondisi tersebut, metode pembelajaran yang ada tidak dapat diterapkan di kondisi tersebut,terlebih lagi kita belum memiliki media pembelajaran yang dapat diterapkan pada kondisi pasca bencana alam maupun konflik. Jikapun ada, namun belum tersosialkan dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya upaya pengembangan alat-alat pratikum yang dapat berfungsi sebagai media trauma healing dari re-use limbah anorganik (misal: plastik dan logam), sebagai salah satu upaya akselerasi pemulihan pembelajaran dan rehabilitasi kondisi psikologis siswa. Penelitian ini sekaligus untuk mengenalkan pada siswa tentang pengetahuan-pengetahuan tentang masalah kebencanaan, sebagai mana ditekankan oleh United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN ISDR) dalam bentuk Institutionalizing Integrated Disaster Risk Management At School.

Demikianlah hasil pemaparan Eko Widodo M.Pd.  berjudul “Model Revitalisasi Sekolah Terdampak Erupsi Merapi Melalui Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembuatan Perangkat Pembelajaran Inovatif Berbahan Dasar Limbah Anorganik dan Implementasinya Sebagai Media Trauma Healing Dalam Pembelajaran Sains” dalam kegiatan Paparan Proposal Penelitian Desentralisasi 2012 (Penelitian Hibah Bersaing, Hibah Fundamental, Hibah Pascasarjana, Hibah Pekerti, RAPID, Disertasi Doktor dan Unggulan Perguruan Tinggi) yang lolos tahap I (desk evaluation) , yang diadakan di ruang sidang gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) selama 2 hari dari tanggal 23-24 Mei 2012.

Tags: