SEMINAR NASIONAL "PENDIDIKAN BUDAYA DI SEKOLAH DAN MASYARAKAT"

    Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang pluralis yang memiliki berbagai macam tradisi, adat-istiadat dan keragaman budaya. Seiring dengan masuknya teknologi dan informasi global, kebanggaan dan rasa memiliki budaya tersebut mengikis. Masyarakat terutama generasi muda lebih menyenangi budaya asing yang di anggap lebih maju, modern dan tidak kuno. Budaya lokal dianggap sebagai sesuatu  yang kuno  dan tidak bermanfaat, terlebih dalam mempertahankan kelangsungan hidup secara layak dan praktis. Pergeseran budaya tradisi menuju budaya global ini dirasakan hampir di seluruh aspek kehidupan.
    Permasalahan tersebut membuat masyarakat pemerhati budaya bertanya mengenai kelangsungan generasi muda Indonesia. Generasi muda sebagai tonggak berlangsungnya negara sudah berkiblat kepada prinsip dan budaya barat untuk menyelesaikan berbagai tantangan global yang masuk. Oleh karena itu, diperlukan penyegaran pembelajaran ilmu budaya di sekolah dan masyarakat untuk menganalisis dan mengemas kembali wujud tersebut agar menjadi solusi kegelisahan budaya Indonesia. Campur  tangan dari penentu kebijakan bidang pendidikan dan masyarakat mutlak diperlukan untuk memperkuat budaya lokal generasi muda di sekolah.
    Pemangku adat, dalam hal ini adalah keraton, juga diperlukan untuk bekerja sama dalam mencari pencerahan sebagai komunitas penyangga kebudayaan. Fungsi keraton perlu dihidupkan lag, dikenalkan kepada masyarakat luas, sehingga terjadi komunikasi antara pemangku adat dan masyarakat, sehingga diharapkan dapat menemukan solusi permasalahan budaya pada generasi muda di masa kini, demikianlah paparan Dra. GRAy. Koes Murtiyah Wandanasari, M.Pd. beserta Drs. R, Kadarmanta Baskara Aji dan Dr. Purnawan Basundoro. M.Hum sebagai Pemakalah Utama, dalam kegiatan Seminar Nasional "Pendidikan Budaya di Sekolah dan Masyarakat", yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNY, pada tanggal 27 Nopember 2012 di Gedung Pendopo Tejakusuma, Fakultas Bahasa dan Sastra UNY. Dan Seminar Nasional ini dibuka oleh Prof. Dr. Anik Ghufron selaku Ketua LPPM UNY. Disamping itu juga, dipertunjukkan seni tari Jathilan yang berasal dari Magelang sebagai pengiring pembukaan kegiatan Seminar Nasional ini.(AD)

Tags: