WORKSHOP STIMULASI PERKEMBANGAN DAN KETERAMPILAN MENDONGENG ANAK USIA DINI BAGI PENDIDIK PAUD

Mendongeng mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak-anak. Pesan moral yang disampaikan melalui dongeng akan mudah diterima dan ditiru oleh anak tanpa merasa digurui. Nilai-nilai kebaikan seperti kesabaran, ketabahan, kersajama, dan semangat untuk maju yang disampaikan lewat dongeng akan mudah direspon oleh syaraf, diproses dan disampaikan dalam amigdala (pusat penyimpanan memori) yang akan muncul kembali membentuk kepribadiannya di masa remaja.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, Minggu (28/10) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta (LPPM UNY) melalui Pusat Penelitian Anak Usia Dini dan Insan Lanjut Usia menyelenggarakan kegiatan yang bertema “Workshop Stimulasi Perkembangan dan Keterampilan Mendongeng Anak Usia Dini bagi Pendidik PAUD”, yang dihadiri oleh sekitar 100 Guru TK dan PAUD se-DIY.

Ketua Panitia yang sekaligus Ketua PUSLIT AUD dan INSULA, Dr. Suparno, MPd menyampaikan dalam sambutannya, “Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan anak usia dini di lembaga PAUD melalui kegiatan memdongeng, harapannya kedepan bisa mencetak generasi emas, yang unggul dalam kepribadian akhlak dan kecerdasan intelektual”,tegasnya.

Acara dibuka langsung oleh Ketua LPPM UNY, Prof.Dr. Anik Ghufron, dalam sambutannya beliau menyampaikan,”Pendidikan anak di usia dini sangat menentukan pembentukan karakter di masa depannya, karena usia dini merupakan usia emas dalam perkembangan anak. Dengan demikian keberadaan PAUD yang menyebar di seluruh masyarakat merupakan langkah strategis menyiapkan generasi emas Indonesia 2045”, jelasnya.

Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, Psikolog, aktivis HIMPSI selaku narasumber pertama menyampaikan bahwa,“Perkembangan yang optimal terjadi apabila potensi yang ada pada diri anak dapat dikembangkan dan dibina sehingga tercapai suatu kemampuan tertinggi yang dapat dicapai sesuai dengan taraf, ragam potensi dan usia masing-masing individu”, ujarnya.

Indria Laksmi menambahkan, “Dengan mendongeng pada anak, secara tidak langsung dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, berimajinasi, mengajarkan pada anak tentang diri dan dunianya serta membentuk cara pandang terhadap nilai dan norma”, tambahnya.

Sedangkan menurut Kak Risdy (Juara Mendongeng Tingkat Nasional) selaku narasumber kedua menyampaikan, “Dongeng merupakan suatu penyajian cerita yang bersifat memberikan informasi atau pesan mendidik dengan meggunakan alat peraga maupun tidak. Dongeng pasti cerita tetapi cerita belum tentu dongeng, cara mudah memahaminya begini, kalau gula pasti manis, tapi kalau manis belum tentu gula”,tegasnya.

“Seorang anak akan mengingat terus cerita/dongeng yang diberikan oleh orangtua atau gurunya sampai ia tumbuh dewasa bahkan sampai tua sekalipun. Dongeng membentuk karakter anak melalui pesan-pesan moral dari kisah-kisah yang disampaikan seperti perilaku jujur, tolong-menolong, sopan, taat dan sebagainya. Ini adalah tugas kita selaku pendidik PAUD dan berharap anak didik kita menjadi insan yang mempunyai kualitas akhlak yang baik dan cerdas”,tambah Kak Risdy.

Dalam kesempatan ini Kak Risdy memberikan tips dan kiat-kiat kepada pada peserta tentang cara mendongeng yang mudah dimengerti dan memberikan kesan mendalam pada anak-anak didiknya. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mendongeng antara lain: waktu, pemilihan tokoh, materi/tema, bahasa, nama tokoh, intonasi suara dan ekspresi, seni menciptakan konflik, dan alat peraga.  

Tags: