PUSAT PENELITIAN WANITA DAN GENDER

a. Pejabat:
 
 
b. Pendahuluan:
Kemajuan suatu negara umumnya ditandai dengan tersedianya sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas, bukan kekayaan alamnya. Negara-negara seperti Korea Selatan dan Singapore membuktikan pernyataan ini. Tiga atau empat dasa warsa lalu, pendapatan per kapita Korea Selatan hampir sama dengan Indonesia, tapi kini Indonesia tertinggal jauh. Basis kemajuan Korea Selatan terletak pada SDM-nya, karena Korsel tergolong miskin akan sumberdaya alam. Yang dilakukan pemerintah Korsel dan masyarakatnya dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia adalah mengembangkan sistem dan orientasi pendidikan. Masyarakat Korsel memiliki kesadaran kolektif tentang arti penting pendidikan bagi kemajuan.
Pendidikan, dimanapun juga, merupakan jalur utama untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Hampir semua negara maju berusaha keras menggiring warganya untuk menempuh jalur ini. Manusia besar yang pernah hadir di panggung sejarah dapat dikatakan semuanya melalui jalur tersebut secara formal maupun non-formal. Agama-agama besar, baik dari langit maupun bumi telah mewajibkan para pemeluknya untuk menuntut ilmu. Pendidikan tidak semata-mata formal di bangku sekolah. Pada jalur non-formal bahkan seringkali menjadi sarana yang lebih efektif ketika masalah pendidikan kita dihadapkan oleh keterbatasan.
 
Meskipun pendidikan hanyalah salah satu aspek dari sekian prioritas pembangunan, tapi ia merupakan faktor yang dominan bagi syarat pembentukan manusia berkualitas. Pembangunan bidang pendidikan sangatlah kompleks. Bukan hanya bagaimana merumuskan sistem pendidikan, atau keberanian untuk mengalokasikan anggaran besar, tetapi juga perlunya peran aktif masyarakat hingga ke unitnya yang terkecil yakni keluarga. Dari sinilah, termasuk Perguruan Tinggi, diharapkan dapat melangkah untuk turut berkecimpung menggalang upaya pemberdayaan sumberdaya manusia Indonesia.
 
Dari sekian lapisan masyarakat yang ada, kaum perempuan tergolong pada kelompok yang terbelakang dalam proses peningkatan kualitas SDM. Dibandingkan kaum laki-laki hampir di semua sektor kehidupan kaum perempuan tertinggal. Dalam bidang pendidikan, yang ditandai dengan masih tingginya angka buta huruf dan sedikitnya jumlah lulusan SMA maupun perguruan tinggi. Bidang ketenagakerjaan, diperlihatkan dengan masih kecilnya peluang kerja, masih kecilnya jumlah angkatan kerja, dan hampir tidak adanya perempuan yang menduduki posisi strategis di dunia kerja, baik di sektor swasta maupun negara. Tekanan budaya dan perilaku diskriminasi dalam keluarga dan masyarakat telah menyebabkan rendahnya perilaku hidup sehat kaum perempuan  terutama di pedesaan. Angka kematian ibu hamil dan melahirkan relatif tinggi. Rendahnya pengetahuan perempuan akan kesehatan pada akhirnya berdampak serius pada pertumbuhan anak (generasi penerus bangsa) kurang gizi. Itulah sebabnya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNY khususnya Pusat Studi Wanita (PSW) sangat peduli terhadap program-program peningkatan kualitas SDM kelompok perempuan di samping kelompok lainnya seperti anak dan masyarakat miskin.
 
Studi Pusat Wanita LPPM UNY pada awalnya bernama PSW IKIP Yogyakarta didirikan pada awal tahun 1991. Dengan beralihnya IKIP menjadi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) saat ini terbentuk berdasarkan SK Rektor No.643/K06/KP/AKD/2001
PSW UNY merupakan salah satu Pusat Studi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berada dalam naungan Universitas Negeri Yogyakarta. Struktur PSW-UNY, terdiri dari seorang Kepala dan Sekretaris serta dibantu beberapa staf pengajar baik perempuan maupun laki-laki sebagai anggota. Sumber keuangan berasal dari pihak universitas dan lembaga mitra baik dalam negeri maupun luar negeri. Aset yang dimiliki berupa hasil-hasil penelitian, materi-materi pelatihan, buku-buku hasil publikasi dan  peralatan kantor.
 
c. Visi, Misi, Tujuan, dan Program
Visi
Sebagai suatu lembaga yang berusaha melakukan perubahan sosial terutama dalam kesetaraan gender dengan melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan lembaga didasari kenyataan bahwa dalam orientasi perubahan sosial masyarakat selalu merupakan pola dialektika dari penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
 
Misi
1) Penelitian
a) Mengembangkan penelitian tentang masalah perempuan dalam berbagai bidang kehidupan dan implikasinya dengan perspektif perempuan.
b) Mengembangkan studi dengan menemukan dan memahami adanya isu-isu gender, bagi terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender.
c) Mengembangkan studi yang dapat mengungkapkan permasalahan-permasalahan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak (KPA).
 
2) Pendidikan
a) Membantu lulusan UNY dengan memberikan nilai tambah dalam komitmen tentang keadilan gender.
b) Melakukan kegiatan khusus bagi mahasiswa perempuan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan strategis mahasiswa perempuan.
 
3) Pengabdian kepada Masyarakat
a) Menemukan dan merekomendasi hasil-hasil penelitian.
b) Menyelenggarakan kursus tentang gender di lingkungan Perguruan Tinggi, Pemerintah, dan Masyarakat.
c) Menyelenggarakan Pelatihan/Kursus Keterampilan untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat.
d) Melakukan Pembinaan dan Pendampingan Usaha Kecil untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat.
e) Menjadi Pusat Advokasi dan Fasilitasi tentang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak (KPA).
 
Tujuan
1) Memberikan sumbangan pemikiran berupa informasi, penelitian ilmiah dan pengabdian pada masyarakat.
2) Menciptakan kesetaraan dan keadilan gender.  
3) Pemberdayaan anak – anak perempuan.
4) Pemberdayaan perempuan dewasa.
5) Pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama perempuan.
6) Pemberdayaan masyarakat rentan.
7) Memberikan Advokasi dan Fasilitasi tentang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak (KPA).
 
Pogram
1) Penyusunan Profil berbasis PUG di berbagai sektor.
2) Pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi.
3) Pemberdayaan perempuan dalam bidang politik.
4) Inkubasi bisnis untuk generasi muda.
 
d. Struktur Organisasi
SO Wan_001