Pentingnya Pengenalan Resiliensi Literasi Numerasi Berbasis Budaya

Sleman, September 2023 – Inovasi untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa menjadi aspek penting karena realitas di lapangan menunjukkan bahwa resiliensi literasi dan numerasi tergolong lemah. Kajian PISA mengafirmasi bahwa kelulusan tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas literasi dan numerasi yang baik. Akselerasi perkembangan aspek-aspek vital tersebut masih membutuhkan intervensi yang inovatif. Oleh karena itu, resiliensi menjadi aspek penting untuk menginovasi kemampuan literasi dan numerasi sehingga resiliensi perlu dikuatkan. Tim peneliti dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta berkesempatan untuk mengembangkan Model Resiliensi Literasi Numerasi Berbasis Budaya untuk Sekolah Dasar yang didukung oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional. Kegiatan yang dilakukan selama mengembangkan model tersebut yaitu FGD bersama guru-guru yang mengajar mata pelajaran matematika di sekolah dasar. FGD dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat yang menghasilkan buku panduan yang valid mengenai model resiliensi literasi numerasi berbasis budaya. Dalam FGD ini dibahas potensi integrasi literasi numerasi dari budaya yang ada di wilayah tersebut. Peserta FGD antusias dengan model yang dikembangkan karena merupakan hal baru, “Saya rasa ini adalah sebuah upaya yang sangat baik, melalui model resiliensi ini dapat mengatasi permasalahan literasi numerasi sekaligus melestarikan dan mengajarkan budaya lokal kepada peserta didik.” Ungkap Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak dalam sambutannya. Berdasarkan hasil temuan dalam FGD, hampir semua peserta belum menyadari pentingnya resiliensi dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi siswa dalam melaksanakan pembelajaran untuk struggle dan tidak mudah menyerah dalam belajar. – Anin